don't worry about failure, worry about the chances. u will miss when you don't even try...no one can predict to what heights you can soar, even you will not know until you spread your wings...

Thursday, December 6, 2007

Pantun...

Saya kerap mendengar siaran Klasik Nasional kalau berada di dalam kereta. Dulu saya pilih Light And Easy dan kini beralih kepada Klasik FM. Kadang-kadang bila berpeluang bersua dengan Pengawal Klasik Nasional, Tn Hj Chuari Selamat, saya akan beritahu dia saya pilih Klasik Nasional sebab lagu yang diputarkan amat mengasyikkan. Maksud saya lagu lama. Ada satu lagu lama yang liriknya saya kira diambil daripada pantun Melayu. Lagu yang Adibah Noor nyanyi dalam iklan...

Antara rangkap awalnya berbunyi begini:

Kalau menyanyi perlahan-lahan
dibawa angin terdengar jauh
kalau hati tidak tertahan
di dalam air badan berpeluh.

Bunga melati di dalam taman
daun yang hijau banyak yang gugur
Kalau turut makrifat iman
tidakkan air mungkin bercantum.

Bagaimanapun saya agak musykil dengan lirik baris paling akhir, sama ada tidakkan air mungkin bercantum atau minyak dan air takkan bercantum...siapalah saya nak kondem lirik asal orang dulu-dulu kan tapi ntah kenapa hati saya suka mengatakan minyak dan air takkan bercantum lebih sesuai bunyinya. O saya saya tidak belajar tasauf jadi makrifatnya tidaklah dapat saya tamsil.

Begini, semalam saya menghadiri seminar pantun di ATMA, UKM. Waahhh Pak Tenas dan Tan Sri Aziz Tapa pun ada. Kedua-duanya adalah budayawan Melayu dari dua negara yang sangat saya suka mendengar ucapan mereka, penuh berseni kerana ia disulam dengan pantun.
Di sini saya perturunkan sekerat pantun pak Tenas:

Apa guna orang bertenun
untuk membuat pakaian adat
apa guna orang berpantun
untuk mengingat petua amanat.

Dan ini pula pantun saya:

Jala putus mari dijahit
bubu tersangkut di birai jendela
ikan di laut masin nan pahit
kenapa di darat digarami pula.

Pantun anda bagaimana pula?

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...